Kota Gede Jogja Warisan Kerajaan Mataram Kuno di Jogja

Yogyakarta Tours

Kota Gede jogja merupakan tempat wisata di jogja yang menjadi pusat kerajinan perak di jogja, kota gede jogja merupakan tempat pertama kali kota Kerajaan Mataram Islam berdiri. Keraton Yogya sebagai tempat tinggal raja di Kota Gede ini sekarang dapat dikatakan sudah tidak berbekas, kecuali toponim Daton (Kedaton) atau Dalem yang menunjukkan bahwa tempat tersebut pernah digunakan sebagai tempat berdirinya kedaton ‘keraton’ atau dalem ‘rumah/istana kediaman raja’. Peninggalan-peninggalan yang masih tersisa di antaranya Masjid Agung, Kompleks Makam, Kompleks Makam Hasta Rengga, Sendang Seliran, Pasar Kota Gede (Pasar Legi), Benteng Cepuri, Batu Gatheng, Batu Gilang, Benteng Bokong Semar, dan tempayan batu (Batu Gentong) serta toponim-toponim. Kota Gede terletak kira-kira 6 kilometer arah tenggara pusat kota Yogyakarta.

Kota Gede Jogja memiliki jalan-jalan yang indah

Menurut De Haen, seorang Belanda yang pernah berkunjung ke Mataram Kota Gede pada tanggal 30 Juni 1623 Mataram Kota Gede merupakan kota yang luas dan penduduknya banyak. Di samping itu, kerajaan ini memiliki jaringan jalan yang indah, lebar dan berbagai pasar serta lumbung padi. Tinggi tembok kota sekitar 24-30 kaki, lebar 4 kaki, dan di luarnya mengalir parit (jagang).

Pada masanya Kota Gede diduga juga dilengkapi dengan taman mengingat ada nama abdi dalem yang bernama Juru Taman. Panembahan Seda Krapyak pun diceritakan pernah membangun taman di Danalaya. Danalaya ini terletak di sebelah selatan kota Kota Gede. Pada masa pemerintahan Panembahan Seda Krapyak ini pula dibangun Prabayeksa dan lumbung padi di Gading. Di samping itu, beliau juga memerintahkan untuk membuat krapyak (tempat perburuan binatang) di Beringan. Pada tempat itu pula beliau kelak menderita sakit dan wafat. Oleh karenanya beliau mendapat gelar anumerta Panembahan Seda Krapyak (nama mudanya Pangeran Jolang).

Keraton Kota Gede Jogja dan Segala Fasilitasnya.

Keraton Kota Gede juga dilengkapi dengan Masjid, Pasar, Benteng, Alun-alun, Jagang (parit keliling benteng), Jaringan Jalan, Taman, Krapyak, Pintu Gerbang Pabean, dan Pemakaman.

Tanggal Berdirinya Keraton Mataram Yogya

Tidak ada angka tahun yang pasti yang dapat menandai tanggal berdirinya Keraton Mataram. Menurut cerita tutur Keraton Mataram didirikan pada tahun 1577. Menurut De Graaf yang mengambil sumber berita dari Babad Tanah Djawi, Keraton Plered jatuh tepat satu abad setelah Keraton Mataram berdiri. Sedangkan Keraton Plered itu sendiri jatuh pada tangal 29 Juni 1677. Dari perhitungan tersebut disimpulkan bahwa Keraton Mataram didirikan pada tahun 1578.

Masjid Agung Kota Gede Yogyakarta

Bangunan masjid ini terletak di sebelah barat alun-alun di dalam satu kompleks halaman. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Senapati (1583-1601). Untuk masuk ke kompleks masjid ada gerbang padureksa di sisi timur, selatan, dan utara. Semua pintu gerbang tersebut dilengkapi dengan daun pintu yang terbuat dari bahan kayu. Secara administratif Masjid Agung Kotagede berada di wilayah Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY. Pada masanya masjid ini berfungsi sebagai masjid negara Mataram.

Pasar Kota Gede Jogja

Pasar Legi yang sekarang masih berdiri dan hidup dengan segala dinamikanya, diduga kuat dulunya merupakan pasar kota kerajaan Mataram Kotagede. Seperti lazimnya pasar-pasar kerajaan Jawa Islam, berdiri di sebelah utara toponim Alun-alun. Aktivitas pasar yang paling ramai jatuh pada hari pasaran Jawa yang jatuh pada hari Legi. Oleh karena itu pula Pasar Kota Gede sering dikenal juga dengan nama Pasar Legi.

Benteng kota Gede Jogja

Sisa-sisa struktur benteng Keraton Mataram Kotagede masih dapat dilihat di beberapa bagian (benteng keliling kota Mataram). Sisa struktur benteng yang relatif kelihatan tersebut terdapat di Dusun Dalem dan Kedaton. Dusun ini terletak kira-kira di bagian tengah yang dahulu dikelilingi tembok keliling yang sering disebut cepuri. Tembok keliling (cepuri) ini tidak simetris, pada susut tenggara kelihatan melengkung sehingga membentuk sudut tumpul. Penduduk menamakan sudut benteng ini Bokong Semar.

Jalur Benteng Bokong Semar II kotagede Jogja

Sedang sisa benteng yang terletak di antara Kompleks Makam Hasta Rengga dan Kompleks Makam Kota Gede-Masjid Agung (benteng keliling keraton) oleh penduduk dikenal dengan nama Benteng Raden Ronggo. Benteng ini tampak jebol dari atas ke bawah dengan lebar lubang kira-kira selebar bahu orang dewasa. Menurut cerita lisan, benteng tersebut jebol karena ditabrak oleh Raden Ronggo (salah satu putra Senapati). Benteng-benteng Mataram ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1592-1593 Masehi.

Sendang Saliran Kota gede jogja

Menurut Buku Riwayat Pasareyan Mataram III yang ditulis oleh R. Ng. Martohastono (almarhum), yakni seorang juru kunci Kotagede Mataram, Sendang Saliran konon dibuat oleh Ki Ageng Mataram dan Panembahan Senapati. Sendang ini dinamakan saliran karena konon memng dibuat/dikerjakan sendiri oleh Ki Ageng Mataram dan Panembahan Senapati. Menurut buku tersebut Sendang Saliran dibuat pada tahun 1284. Pada masa dulu di dalam sendang itu dipelihara kura-kura dan ikan lele. Kura-kura tersebut dinamai Kiai Duda. Sendang Saliran terdiri atas dua tempat yang masing-masing diperuntukkan bagi pengunjung laki-laki dan perempuan.

Toponim Kota Gede Jogja

Di bekas keraton Mataram Kota Gede ini masih tersisa cukup banyak toponim yang menunjukkan aktivitas ekonomi dan sosial pada masanya. Toponim-toponim tersebut di antaranya: Kedaton, Kebon Dalem, Alun-alun, Mandarakan, Jayapranan, Jagalan, Singosaren, Pandean, Sayangan, Kemasan, Samakan, Sareman, Belehan, dan Bumen.

Toponim Kedaton menunjukkan bahwa tempat tersebut pernah digunakan sebagai singgasana/keraton. Toponim Kebon Dalem menunjukkan bahwa tempat tersebut pernah digunakan sebagai dalem ‘kediaman raja/bangsawan’. Toponim Alun-alun menunjukkan bahwa tempat tersebut dulunya merupakan lokasi alun-alun/lapangan. Toponim Mandarakan, menunjukkan bahwa tempat tersebut pernah menjadi tempat kediaman Tumenggung Mandaraka. Toponim Jayapranan, menunjukkan bahwa tempat tersebut pernah menjadi tempat tinggal seseorang/bangsawan yang bernama Jayaprana.

Toponim-toponim yang lain di antaranya Pandean, Sayangan, kemasan, Samakan, Sareman, Bumen, Singosaren, Jagalan, dan Belehan.

Koordinat GPS Kota Gede Yogya : -7°49’40.5″, 110°23’59.2″

Jarak dari Malioboro: 5.4 km.

Testimoni Tamu di TripAdvisor

  •   Bersama driver Mas Budi. Senang untuk berurusan tanpa sebarang masalah. Tepat waktu dan mudah untuk bekerjasama. Percutian paling best untuk tahun 2018 , inshaAllah kembali lagi di lain tahun.... read more

    avatar thumb CivilQ2
    1/01/1970

      Percutian selama 4 hari 3 malam. Kami mengambil pakej transport & penginapan. Servis diberi sangat bagus. Driver kami, Supri sentiasa memberi idea & pandangan tentang tempat kami lawati. Tempat tinggal... read more

    avatar thumb hanannabilah
    10/21/2018
  •   Terima kasih kepada BANG BUDI yang sangat ramah kepada saya dan isteri...Dan Bang Budi juga pandai mengatur jadual semasa saya di jogja Gua Pindul, Timang Beach, Borobudur ,Gunung Berapi, Gumuk... read more

    avatar thumb mohdhafeez90
    4/12/2019

      Pertama kali saya sampai di Indonesia..pertama kali juga saya dapat perkhidmatan terbaik dari En Budi! Saya suka sikap Pak Budi yang sangat menepati masa dan baik hati menolong saya... read more

    avatar thumb Passport829711
    10/25/2018

Wisata Jogja - Tour & Transport


Yogyakarta Tour | Borobudur Sunrise Tour | Ramayana Ballet | Private Driver | Transport

Reservation Telp/ Whatsapp/:
+62 8191 5534 286

Email : agusrohmad@yahoo.com

enjoy treveling with us


Thank you for visiting WisataJogja.Net If you need support, please Contact us.

    Your Name (required)

    Your Email (required)

    Phone No.(required)

    Subject

    Your Message

    captcha

    Tags:
    author

    Author: 

    WisataJogja.NET adalah direktori wisata jogja dan sekitarnya. Wisata Jogja menyajikan informasi wisata di jogja, daftar hotel-hotel, resto dan café serta tempat nongkrong yang asik hasil rekomendasi wisatawan yang berkunjung di jogja.